Pengembangan Sistem Informasi
Perkembangan
peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang
selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi) sudah ada sejak zaman
dahulu. Mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakkan
tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus
informasi yang kemudian dikenal dengan nama internet. Sistem Informasi dari
setiap zaman akan selalu mengalami perubahan dan pengembangan sistem informasi.
Dari tahun ke tahun
sistem informasi semakin maju, semakin modern dan semakin luas cakupan
informasinya. Pengembangan sistem informasi dimulai dari tingkat kebutuhan
masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi maka akan
semakin cepat pula sistem informasi mengalami pengembangan. Informasi yang
disampaikan pun berkembang. Dari sekedar menggambarkan keadaan sampai taktik
bertempur.
Kata infomasi
sudah tidak asing lagi bagi setiap orang, hampir setiap hari orangorang
mendapatkan informasi dari mana saja. Sebuah informasi sangatlah dibutuhkan
oleh setiap orang untuk mempermudah kelangsungan hidup, dengan adanya informasi
semua orang mengetahui hal-hal kecil hingga besar, dan dapat mengatur
kehidupannya sendiri. Begitupun bagi sebuah organisasi atau perusahaan,
informasi berguna untuk pengambilan keputusan atau pengendalian baik di dalam
organisasi atau perusahaan itu.
Informasi yang
baik dan akurat akan membuat sebuah organisasi atau perusahaan berkembang
menjadi lebih baik, karena dengan adanya informasi para pengelola dapat
mengenal lebih baik kondisi obyektif dari organisasi atau perusahaan. Untuk
dapat menghasilkan sebuah informasi yang baik dan akurat maka dibutuhkan sebuah
sistem informasi yang baik pula. Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data,
mesin pengolah data (yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan
jaringan) dan manusia untuk menghasilkan informasi. Karena fungsi dari sistem
informasi itu adalah menyajikan atau memberikan infomasi, sehingga bila sistem
tersebut mengalami gangguan atau kerusakan maka sebuah informasi tidak akan
disajikan secara baik dan benar. Oleh karena itulah dibutuhkan pengembangan
sistem informasi guna memaksimalkan kinerja suatu sistem informasi.
A. Definisi Sistem
Informasi
Sistem
adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan
dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan informasi diartikan sebagai
hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan, sehingga
penerimanya akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan. Data adalah
fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktu-nya. Data diperoleh dari sumber data
primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal elektronis.
Ada beberapa pendapat yang menjelaskan definisi
sistem, yaitu :
•
Menurut (Widjadjanto, N,. 2001)
“Pengertian sistem diambil dari asal mula sistem yang berasal dari bahasa Latin
(systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang memiliki pengertian bahwa
sutatu sistem merupakan suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari komponen
atau elemen yang berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering
dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi”.
•
Menurut (Stoa, 2008) “Pengertian dari
sistem merupakan gabungan dari keseluruhan langit dan bumi yang saling bekerja
sama yang membentuk suatu keseluruhan
dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka
gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem”.
•
Menurut (Hall, J, A., 2004) “Sistem
yaitu gabungan dari sekelompok komponen baik itu manusia dan/atau bukan manusia
(non-human) yang saling mendukung
satu sama lain serta diatur menjadi sebuah kesatuan yang utuh untuk mencapai
suatu tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir”.
•
Menurut (Romney, M., Steinbart, P, J.,
2005) “Sistem mengandung dua pengertian utama yaitu: (a) Pengertian sistem yang
menekankan pada komponen atau elemennya yaitu sistem merupkan komponen-komponen atau subsistem-subsistem
yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing bagian tersebut
dapat bekerja secara sendiri-sendiri (independent)
atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga
tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan (b)
Definisi yang menekankan pada prosedurnya yaitu merupakan suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelasaikan suatu sasaran tertentu”.
Terdapat
berbagai macam pengertian Sistem
Informasi menurut beberapa ahli, yaitu:
•
Sistem informasi (Information System) adalah sekumpulan komponen yang saling
berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan
mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan
dalam suatu organisasi serta membantu manajer dalam mengambil keputusan
(Kusrini,. Koniyo, A. 2017).
•
Pengertian dari sistem informasi menurut
Komunitas Mahasiswa Sistem Informasi di Yogykarta memaparkan bahawa Sistem informasi
adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk mendukung operasi dari
suatu organisasi serta merupakan aransemen dari orang, data dan proses yang
terjadi di dalamnya yang berinteraksi satu sama lain dalam menudukung dan
memperbaiki organisasi serta mendukung dalam pemecahan masalah dan kebutuhan
pembuat keputusan (Indrajit, R, E., 2007).
•
Menurut Jogiyanto dalam Ariansyah
(2013), karakteristik sistem informasi adalah suatu sifat-sifat atau
karakteristik tertentu yang mempunyai komponen-komponen, batasan, lingkungan
luar sistem informasi, penghubung, masukan, keluaran, pengolahan dan sasaran
atau tujuan.
1.
Komponen Sistem Informasi
Suatu sistem informasi terdiri dari
sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama
membentuk suatu kesatuan.
2.
Batasan
Batasan merupakan daerah yang
membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya.
3.
Keluaran
Keluaran adalah hasil dari pemrosesan
dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
4.
Lingkungan Luar Sistem Informasi
Lingkungan suatu sistem informasi
adalah batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem informasi. Lingkungan
luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem informasi tersebut.
5. Penghubung
Penghubung merupakan median
penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung ini
merupakan sumber-sumber daya yang mengalir dari satu subsistem ke susbsistem
lainnya.
6.
Masukan
Masukan adalah segala sesuatu yang
masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk di proses. Masukan
dapat berupa hal-hal berwujud maupun tidak berwujud.
7.
Pengolahan
Pengolahan merupakan bagian yang
melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang
berguna.
8.
Sasaran / Tujuan
Suatu sistem informasi pasti
mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem informasi sangat menentukan
masukan yang dibutuhkahn sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
B. Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan
sistem informasi sering disebut proses pengembangan sistem (System Development). Menurut
(Supriyanto, 2017) mengenai pengembangan sistem informasi diantaranya adalah :
•
Aktifitas untuk menghasilkan sistem
informasi berbasis computer untuk menyelesaikan permasalahan (problem) organisasi atau memanfaatkan
kesempatan (opportunities) yang
timbul.
•
Kumpulan kegiatan para analis sistem,
perancang, dan pemakai yang mengembangkan dan mengimlementasikan sistem
informasi.
•
Tahapan kegiatan yang dilakukan selama
pembangunan sistem informasi
•
Proses merencanakan, mengembangkan, dan
mengimplementasikan sistem informasi dengan menggunakan metode, teknik, dan
alat bantu pengembangan tertentu.
Pengembangan
sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem
yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem
Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpilan komponen yang
saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan
mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan
dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan,
koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan
menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan
produk baru.
Informasi
menjadi penting, karena berdasarkan informasi para pengelola dapat mengetahui
kondisi obyektif organisasi dan perusahaannya. Sebuah sistem informasidigunakan
untuk mengatur manusia dan komponen-komponen mesin, dan prosedur-prosedur yang
saling berkaitan untuk mendukung kebutuhan informasi atau bisnis pada sebuah
organisasi dan para pengguna sistem. Hal yang dilakukan agar sistem informasi
dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan yaitu dengan
melakukan pengembangan sistem informasi.
Pengembangan
sistem informasi (systems devlopment)
yaitu memperbaiki sistem sebelumnya atau mengganti sistem yang sudah ada dengan
suatu sistem yang baru, hal itu dilakukan karena sistem sebelumnya memiliki
masalah, tidak efisiennya operasi, dan lain sebagainya. Pengembangan sistem
informasi adalah aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis
komputer untuk menyelesaikan persoalan organisasi atau memanfaatkan kesempatan
(oppurtinities) yang timbul dengan
menggunakan metode dan teknik tertentu.
C. Hal Mendasar dalam
Pengembangan Sistem
Dalam
pengembangan dan perancangannya, penganalisa sistem merupakan bagian dari tim
yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi
kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan dipengaruhi sejumlah hal
(Susanto, 2014), yaitu:
1. Produktifitas.
Saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih baik dan lebih cepat. Hal
ini membutuhkan lebih banyak programmer
dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan
pemakai untuk mengembangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik,
perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50% s.d 70% sumber daya digunakan
untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak, dan
perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
2. Reliabilitas.
Waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari
waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem
yang digunakan diberbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya tidak
mungkin untuk diubah. Sebagai contoh kasus; untuk setiap program yang
dihasilkan dari IBM’s superprogramer project punya tiga sampai lima kesalahan
untuk setiap kesalahan untuk setiap sepuluh statement pemrograman.
3.
Maintabilitas.
Perawatan mencakup:
a.
modifikasi sistem sesuai perkembangan
perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan
pemrosesan (yang memegang
peranan penting dalam
pengoperasian sistem),
b.
modifikasi sistem sesuai perkembangan
kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80%
pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk
revisi, modifikasi, konversi, peningkatan dan pelacakan kesalahan
D. Faktor-faktor yang
Memengaruhi Pengembangan Sistem Informasi
1.
Teknologi Eksternal
Sistem
informasi eksternal adalah komponen-komponen teknologi di luar perusahaan/organisasi itu sendiri yang dalam
hal ini sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan manajemen dalam melakukan aktivitas
bisnis. Teknologi eksternal memiliki faktor seperti ilmu pengetahuan, dan
teknologi yang berkembang dalam lingkungan eksternal organisasi.
2.
Bisnis Eksternal
•
pasar (market)
•
pelanggan
•
perusahaan-perusahaan lain : (baik para
pesaing atau rekanan perusahaan) yang memiliki komponen bisnis dan sistem
informasinya masing-masing.
•
pemerintah (sebagai penyusun
kebijakan-kebijakan/policy dan peraturan)
•
perangkat hukum, dan lain sebagainya.
3.
Teknologi Internal
Sistem informasi internal adalah
komponen-komponen pendukung perusahaan yang dalam hal ini sebagai penyedia
informasi yang dibutuhkan manajemen dalam melakukan aktivitas bisnis
sehari-hari. Meliputi:
•
Software
•
Hardware
•
Aplikasi
•
Infrastruktur
4.
Bisnis Internal
Bisnis internal memiliki
komponen-komponen yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan, seperti:
•
struktur organisasi
•
infrastruktur (asset)
•
proses
•
sumber daya manusia
•
budaya perusahaan (corporate culture), dan lain sebagainya.
E. Faktor
Pertimbangan dalam Perencanaan Sistem
Agar
sistem informasi bekerja secara tepat, kita harus mengelola secara aktif,
menyesuaikan teknologi dengan situasi, dan menerima tanggung jawab baik untuk
sukses atau kegagalannya. Tidak ada formula tentang faktor-faktor organisasi
yang harus dipegang dan diyakini. Kita dapat memerinci faktor-faktor untuk
mempertimbangkan rencana-rencana sistem. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai
berikut (Husein dan Wibowo, 2002):
1.
Lingkungan di mana organisasi harus
melakukan fungsi.
2.
Struktur organisasi hirarki,
spesialisasi, standar prosedur operasi.
3.
Budaya dan politik organisasi.Tipe
organisasi.
4.
Kemampuan mendukung dan memahami top
manajemen.
5.
Level organisasi dimana sistem diadakan.
6.
Kelompok kepentingan utama yang
dipengaruhi sistem.
7.
Jenis tugas dan keputusan dalam mana
sistem informasi didesain.
8. Sentimen
dan sikap karyawan dalam organisasi yang akan menggunakan sistem informasi.
9. Riwayat
organisasi: investasi dalam bidang teknologi informasi yang telah dilakukan, skill yang dimiliki, program-program
penting, dan sumberdaya manusia.
F. Tujuan Dilakukannya
Pengembangan Sistem Informasi
1. Performance
(kinerja), peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan jumlah transaksi
dengan waktu yang secepat mungkin.
2. Information
(informasi), peningkatan kualitas dari informasi tersebut sehingga akan
menentukan kebijakan dari organisasi.
3.
Economy,
meningkatkan keuntungan dengan biaya yang minimum.
4. Control
(pengendalian), digunakan untuk mengontrol atau mendeteksi adanya kesalahan
pada suatu sistem.
5.
Efficiency
(efisiensi), pemanfaatan sumber daya semaksimal mungkin.
6.
Service,
peningkatan layanan oleh sebuah sistem.
G. Prinsip Pengembangan
Sistem Informasi
Ada beberapa prinsip yang mempengaruhi pengembangan
sistem informasi, yaitu:
1.
Sistem yang digunakan adalah untuk
manajemen
Sebuah sistem harus dapat mendukung
segala kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.
2.
Pemilik dan pengguna sistem harus
terlibat dalam pengembangan
Keterlibatan
pemilik pengguna sistem (system owner and
user) adalah keharusan yang mutlak untuk keberhasilan pengembangan sistem.
3.
Sistem yang dikembangkan adalah
investasi modal yang besar
Modal yang digunakan untuk
mengembangkan sistem informasi tidak sedikit, apalagi dengan digunakannya
teknologi mutakhir. Seperti halnya dengan investasi modal lainnya yang
dilakukan oleh perusahaan, maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2
hal: semua alternatif yang ada harus diinvestigasi, investasi yang terbaik
harus bernilai.
4.
Tentukan tahapan pengembangan
Penahapan
akan membuat proses pengembangan yang menjadi aktivitas-aktivitas yang lebih
kecil lebih mudah dikelola dan diselesaikan.
5.
Sistem yang dikembangkan memerlukan
orang yang terdidik
Orang yang
terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem informasi harus merupakan
orang yang terdidik tentang permaslahan-permasalahan yang ada dan terhadap
solusi-solusi yang mungkin dilakukan.
6. Proses pengambangan sistem tidak
harus urut
Langkah-langkah harus dilakukan
secara bersama-sama
7.
Jangan takut membatalkan proyek
Keraguan
untuk terus melanjtkan proyek yang tidak layak lagi karena sudah terserapnya
dana ke dalam proyek ini hanya akan membunag dana dengan sia-sia.
8.
Dokumentasi
Dokumentasi
sangat berguna untuk pengembangan sistem berikutnya. Dokumentasi seharusnya
dilakukan dari awal pengembangan sistem sampai proses tersebutselesai
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ariansyah,
Rozak (2013): Web-Based Information System Design on Anik Cake and Catering,
STMIK Amikom, 2013.
Fakhri Husein M dan Wibowo A. 2002.
Sistem Informasi Manajemen, edisis Revisi, UPP AMP YKPN Yogyakarta.
Hall, J, A., (2004). Sistem
Informasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Husein, M.F dan Wibowo, A (2002).
Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi).Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN.
Indrajit, R, E., (2007). Manajemen
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.Pengantar Konsep Dasar. Jakarta:
STIMIK PERBANAS Renaissance Center.
Kusrini,. Koniyo, A,. (2017).
Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akutansi Dengan Visual Basic dan
Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kent, 2008.Analisis dan Disain
Sitem Informasi: Pendekatan Terstruktur. Yogyakarta: Andi Offset
Romney, M., Steinbart, P, J.,
(2005). Accounting Information Systems Edition. Jakarta: Penerbit SalembaEmpat.
Susanto. 2014. “Sistem Informasi
Manajemen”. Bandung: Linggar Jaya.
Supriyanto, Aji, 2017,“Pengantar
Teknologi Informasi”, Jakarta, Salemba Infotek STOA. 2008. Unifed Modeling
Languange. Raja Grafindo: Jakarta.
Widjadjanto, N,. (2001). Sistem
Informasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga.